Jumat, 18 Januari 2008

Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia




Jembatani Aspirasi pengusaha dan pekerja

Munculnya beragam partai-partai baru menuju pemilu 2009 mendatang, semakin meramaikan wacana panggung politik menuju pesta demokrasi yang diadakan lima tahun sekali. Oleh karenanya rakyat harus cermat dalam memilih partai yang bisa membawa perubahan kedepan, menuju Indonesia yang makmur serta bermartabat.
Terutama sekali bagi para pengusaha dan pekerja yang harus mempunyai wadah dalam menampung aspirasinya. Karena selama ini tidak ada partai yang bisa menampung aspirasi, apalagi dalam pentas panggung politik.
Hadirnya Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI), menuju pemilu 2009, diharapkan bisa menjadi motivator dan solusi untuk para pengusaha dan pekerja dalam menjembatani aspirasinya.
Partai PPPI ini pun telah resmi terdaftar di Departemen Kehakiman sebagai pra syarat kesiapan Pemilu 2009 nanti. Pengurus partai ini merupakan gabungan dari berbagai asosiasi, termasuk dari mantan pengurus atau masih akti di organisasi seperti Kadin, Hipmi, Iwapi, Organda, Gapensi, Apindo, REI, Serikat Pekerja Pos Indonesia, serta Serikat-serikat pekerja lainya yang tidak disebutkan satui per satu.
PPPI merupakan partai yang tepat bagi para pengusaha dan para pekerja untuk duduk bersama, menentukan masa depan. Selain bersama-sama pula memperjuangkan kesejahteraan bagi para pekerja itu sendiri.
Dengan kata lain lahirnya partai ini menjembatani aspirasi para pekerja kepada para pengusaha sehingga tercipta iklim yang dinamis, kesejahteraan para keluarga pekerja dapat di jamin.
Menurut Deklarator sekaligus Ketua Umum Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia, Daniel Hutapea, "Partai PPPI ini dilahirkan bukan untuk kepentingan deklarator tapi untuk kepentingan pengusaha dan pekerja, khususnya di daerah-daerah. Disamping sebagai jawaban akan hadirnya partai politik yang benar-benar mampu menumbuhkan kepercayaan pengusaha namun juga mampu menampung aspirasi pekerja. Dimana sinerji yang baik antara pengusaha dengan pekerja, tak saja menciptakan iklim investasi yang kondusif tapi juga menjadi sumbangsih terbesar pada kekuatan dan kemandirian ekonomi bangsa," ujarnya.
Lebih lanjut Daniel menyatakan "Saatnya pengusaha dan pekerja bersatu untuk menyongsong Indonesia bermartabat. Selangkah lagi pengusaha jadi Presiden, selangkah lagi pekerja dapat berdiri sama tinggi dan duduk sama rendahnya dengan Presiden yang pengusaha, Pengusaha yang menjadi Presiden.
Lantaran antara pengusaha dan pekerja semakin terbuka dan tak perlu lagi ada jurang pemisah yang secara sadar atau tidak sadar kita ciptakan sendiri," tegasnya.
Disamping itu Daniel juga menambahkan "untuk itu PPPI telah mempersiapkan kader-kadernya dalam rangka konsolidasi Partai PPPI guna mengembangkan serta membangun Partai PPPI kedepan untuk teguh pada komitmennya menselaraskan aspirasi pengusaha dan pekerja untuk mengerakkan roda perekonomian nasional,"
Dengan kesiapan 80% di tingkat propinsi, 60% di tingkat Kabupaten/Kota, dan 30% kuota untuk perempuan sesuai UU Politik 2007 (per akhir Desember 2007), tak heran bila partai ini termasuk tiga besar partai politik baru yang bakal mengancam keberadaan partai-partai politik yang lebih dahulu ada.
Bahkan hingga sampai ini terus mengalir dukungan dari sejumlah organisasi pengusaha, serikat pekerja serrta para profesional yang menyatakan komitmennya untuk berjuang dan membesarkan bersama Partai PPPI. (Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia
Jembatani Aspirasi pengusaha dan pekerja

Munculnya beragam partai-partai baru menuju pemilu 2009 mendatang, semakin meramaikan wacana panggung politik menuju pesta demokrasi yang diadakan lima tahun sekali. Oleh karenanya rakyat harus cermat dalam memilih partai yang bisa membawa perubahan kedepan, menuju Indonesia yang makmur serta bermartabat.
Terutama sekali bagi para pengusaha dan pekerja yang harus mempunyai wadah dalam menampung aspirasinya. Karena selama ini tidak ada partai yang bisa menampung aspirasi, apalagi dalam pentas panggung politik.
Hadirnya Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI), menuju pemilu 2009, diharapkan bisa menjadi motivator dan solusi untuk para pengusaha dan pekerja dalam menjembatani aspirasinya.
Partai PPPI ini pun telah resmi terdaftar di Departemen Kehakiman sebagai pra syarat kesiapan Pemilu 2009 nanti. Pengurus partai ini merupakan gabungan dari berbagai asosiasi, termasuk dari mantan pengurus atau masih akti di organisasi seperti Kadin, Hipmi, Iwapi, Organda, Gapensi, Apindo, REI, Serikat Pekerja Pos Indonesia, serta Serikat-serikat pekerja lainya yang tidak disebutkan satui per satu.
PPPI merupakan partai yang tepat bagi para pengusaha dan para pekerja untuk duduk bersama, menentukan masa depan. Selain bersama-sama pula memperjuangkan kesejahteraan bagi para pekerja itu sendiri.
Dengan kata lain lahirnya partai ini menjembatani aspirasi para pekerja kepada para pengusaha sehingga tercipta iklim yang dinamis, kesejahteraan para keluarga pekerja dapat di jamin.
Menurut Deklarator sekaligus Ketua Umum Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia, Daniel Hutapea, "Partai PPPI ini dilahirkan bukan untuk kepentingan deklarator tapi untuk kepentingan pengusaha dan pekerja, khususnya di daerah-daerah. Disamping sebagai jawaban akan hadirnya partai politik yang benar-benar mampu menumbuhkan kepercayaan pengusaha namun juga mampu menampung aspirasi pekerja. Dimana sinerji yang baik antara pengusaha dengan pekerja, tak saja menciptakan iklim investasi yang kondusif tapi juga menjadi sumbangsih terbesar pada kekuatan dan kemandirian ekonomi bangsa," ujarnya.
Lebih lanjut Daniel menyatakan "Saatnya pengusaha dan pekerja bersatu untuk menyongsong Indonesia bermartabat. Selangkah lagi pengusaha jadi Presiden, selangkah lagi pekerja dapat berdiri sama tinggi dan duduk sama rendahnya dengan Presiden yang pengusaha, Pengusaha yang menjadi Presiden.
Lantaran antara pengusaha dan pekerja semakin terbuka dan tak perlu lagi ada jurang pemisah yang secara sadar atau tidak sadar kita ciptakan sendiri," tegasnya.
Disamping itu Daniel juga menambahkan "untuk itu PPPI telah mempersiapkan kader-kadernya dalam rangka konsolidasi Partai PPPI guna mengembangkan serta membangun Partai PPPI kedepan untuk teguh pada komitmennya menselaraskan aspirasi pengusaha dan pekerja untuk mengerakkan roda perekonomian nasional,"
Dengan kesiapan 80% di tingkat propinsi, 60% di tingkat Kabupaten/Kota, dan 30% kuota untuk perempuan sesuai UU Politik 2007 (per akhir Desember 2007), tak heran bila partai ini termasuk tiga besar partai politik baru yang bakal mengancam keberadaan partai-partai politik yang lebih dahulu ada.
Bahkan hingga sampai ini terus mengalir dukungan dari sejumlah organisasi pengusaha, serikat pekerja serrta para profesional yang menyatakan komitmennya untuk berjuang dan membesarkan bersama Partai PPPI. (Irwan)

Tidak ada komentar: